SURAT
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
SEBUAH PESAN, MEMELUK DIRI SENDIRI
***
Saya hendak memulai tulisan ini dengan sebuah pertanyaan. Satu pertanyaan
yang mungkin saja akan menjadi pertanyaan pula dikepala teman-teman semua
setelah membaca tulisan ini. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini, “ Sudah
sejauh mana kita mencintai diri sendiri ?”.
Pertanyaan ini menjadi sesuatu yang kadang dianggap biasa saja. Tapi disaat
yang sama orang-orang tak menyadari bahwa betapa pentingnya mencari jawaban
atas pertanyaan ini. Barangkali saat ini, kita begitu sibuk mengurus tentang
hal-hal yang ada diluar diri kita. Sibuk menyemangati orang lain dengan dalil
bahwa manusia yang baik adalah mereka yang bermanfaat bagi sesama. Atau mungkin saja kita sedang sibuk melakukan
sesuatu agar bisa dilirik oleh orang lain. Kadang-kadang memaksa diri untuk
menjadi orang lain agar mendapat perhatian dari manusia yang lainnya. Atau bisa
saja, saat ini kita sedang merasa orang yang paling tidak beruntung. Disaat
orang lain bisa dengan mudah menikmati hal – hal yang diinginkannya sementara
diri kita, jangankan untuk menikmatinya memikirkannya saja kadang merasa tidak
layak.
Kepada siapapun yang pernah merasa seperti apa yang saya tuliskan diatas.
Sudah waktunya untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan saya itu. Saat
membaca tulisan ini percayalah ada banyak orang di dunia ini. Milyaran manusia
yang mengisi semesta ini tapi tak satupun yang sama seperti kita. Diri kita ini
adalah satu-satunya di dunia ini. Yang paling berhak menentukan perihal
kebahagiaan kita adalah diri kita sendiri. Sekarang mulailah memberikan jawaban
atas pertanyaan saya di awal tulisan ini. Jujurlah jika memang selama ini
kalian belum mencintai diri sendiri. Atau bisa saja belum mengenali diri
sendiri. Selanjutnya, cobalah untuk mulai menggenggam tangan sendiri. Kecuplah
diri sendiri dengan kecupan paling tulus. Esok pagi bangunlah dengan senyuman
terbaikmu. Jika teh dan gulamu masih ada, buat segelas teh lalu duduk diberanda
rumah atau kamar kosanmu. Namun jika gula dan teh sudah habis, maka ambillah
segelas air putih. Duduklah, lalu minumlah pelan-pelan dengan penuh syukur.
Berjanjilah, bahwa mulai detik itu kau tak lagi akan menghianati dirimu
sendiri. Kita berhak bahagia, setiap jiwa layak menemukan kedamaian.
Acapkali kita memang berhadapan dengan banyak kebingungan dalam hidup.
Perihal keinginan kita yang kadang-kadang melebihi kebutuhan dan itu yang
seringkali menyiksa batin. Atau mungkin saja kita pernah merasa tersakiti.
Berpisah dengan orang terkasih. Tapi percayalah, kita ini kuat. Sudah saatnya
kita memeluk diri sendiri. Sudah waktunya kita membangun komitmen dengan diri
sendiri, bahwa kita mencintainya.
Sekarang, sebelum mengakhiri tulisan ini. Pejamkanlah matamu. Berpelukanlah
dengan dirimu sendiri. Berikan pelukan paling erat. Ucapkan pada dirimu, “Terima
Kasih, Aku Mencintaimu”.
Sekian, Dekap Hangat Untuk Kalian Semua.
Penulis :
Seorang remaja yang bernama AM.Muslihin atau lebih akrab disapa dengan panggilan Zakkir. Lahir pada tanggal 23 Agustus 1995 di Bone Sulawesi Selatan. Memilik hobby naik gunung dan sesekali membuat tulisan yang receh juga kadang-kadang membaca. Pernah menulis 3 buku diantaranya Antologi Puisi (Perihal Kata-Kata) , Kumpulan Prosa (PARTISI) dan Kumpulan Quote (Ruang Kata). Pernah mengenyam pendidikan di Kampus Universitas Islam Makassar, dan saat ini sedang melanjutkan studi pada jenjang S2 di Universitas Hasanuddin.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
love yourself before giving love to others, namun bukan brrti tidak memberikan cinta dan bermanfaat bagi orang sekitar. hanya saja diri sendiri juga berhak berbahagia atas segala pencapaian dalam aspek kehidupan 🥺
BalasHapusKetika kita tidak punya pasangan, kita selalu berkata, 'Oh, aku sangat kesepian. Aku ingin kencan,' atau sesuatu seperti itu. Tapi aku pikir cinta terbesar yang kita semua cari adalah cinta untuk diri sendiri.
BalasHapusJujur saja bahwa sebenrnya kita menetapkan standar tertentu untuk diri sendiri sehingga sulit untuk bahkan menerima apalagi mencintai diri sendiri.
Kenyataannya adalah kamu yg dulu, kamu yang sekarang dan kamu di hari esok tetaplah KAMU. So be kind of yourself 💜